Minggu, 23 Juni 2013

cukup 2 hal

Begitulah. Kau tak akan memiliki jika kau benar-benar ingin memiliki. Hey, ini diluar perasaan optimis yang memang harus kita punya. Keinginan dalam konteks memaksa hanya akan membuatmu terluka. Sesekali kehidupan kita diluar zona nyaman-bukan?

Tapi, tak ada yang menyuruhmu berhenti berharap-kawan. Kita hanya akan memulai lagi episode-episode baru yang lebih seru. Episode dimana harapan itu tersemat rapi pada yang maha pantas untuk dijadikan tempat berharap. Siapa lagi? DIA yang mungkin sering kita lupakan.

Jangan bersedih. IA tak suka jika kau meneteskan air mata untuk kesia-siaan. IA hanya suka kau menangis karenaNya. Hanya karenaNya. Jika yang berlalu dirasa menyesakkan, mungkin kau lupa bahwa IA-lah yang maha meluaskan. Jika yang berlalu dirasa tak sesuai, mungkin kau lupa bahwa IA-lah yang maha memantaskan.

Apapun. Sampai detik ini. Tak akan pernah luput dari izinNya. Kebaikan, keburukan, apapun itu pasti terjadi karena IA menginginkannya. Tugas kita adalah membuat apa yang diizinkan terjadi berubah menjadi penuh keberkahan. Dalam kesulitan yang terjadi, ada keberkahan jika kita hiasi dengan sabar. Dalam kesenangan yang terjadi, ada keberkahan jika kita hiasi dengan syukur.

“Sungguh mengagumkan melihat urusan orang mukmin, baginya, semua masalah adalah baik. Dan, sikap yang demikian tidaklah terjadi kecuali oleh orang beriman. Jika dia mendapatkan kebahagiaan dia bersyukur dan itu adalah hal yang baik baginya, dan jika dia mendapatkan keburukan dia bersabar, dan itu adalah hal baik baginya.”(HR. Muslim No. 2999, Ibnu Hibban No. 2896)



Tidak ada komentar: