Kamis, 20 Juni 2013

yang dicari, kawan sejati


google images-200613
Sejak kapan bermula aku sendiri tak tahu pasti. Ia hadir membersamai derap langkah yang mulai melemah. Bukan. Ini bukan kisah dua sejoli. Kau tahu? Setiap diri mestinya memiliki kawan sejati bukan?

Seperti itu yang kumaksud. Disaat pudar semangat membara di dadamu. Ia tak ragu menjadi pasukan penyemangat terdepan.Padahal aku tahu persis serapuh apa ia di dalam. Tapi kawan bukanlah yang mengingat-ingat kelemahan diri. Melainkan memberi kesempatan bagi yang lemah agar berlari lagi.

Berlari dan terus berlari. Banyak kata tak mungkin menggaung jelas, tapi ia juga yang membuat kau yakin. Bukan pada dirimu sendiri. Tapi yakin bahwa antara aku, dia, selalu ada ALLAH yang ke tiga. Yakin bahwa anta kita, mereka, selalu ada ALLAH bersama kita semua.

Aku teringat saat baginda Nabi Muhammad saw dan sahabat Abu Bakar berada dalam pengejaran musuh. Pada episode keadaan terpojokkan, logikanya tak akan bisa selamat dari pengejaran, maka Rasulullah menenangkan. Bahwa mereka tak hanya berdua, antara beliau dan Abu Bakar selalu ada ALLAH yang ketiga, bahkan ALLAH lebih dekat daripada urat nadi mereka.

Kawan sejati, ia adalah orang yang ketika kita memandangnya maka seketika kita mengingat ALLAH-Rabb kita. Ia bukan yang selalu membenarkan bahkan saat kita salah. Ia justru kadang menjadi yang pertama kita benci karena ketulusannya mengembalikan diri ini pada jalan Illahi.




Tidak ada komentar: